Cara Konfigurasi Routing OSPF di Cisco Packet Tracer

Routing OSPF



Sebelumnya saya sudah menjelaskan tentang apa itu routing. Bagi yang lupa routing adalah cara router menentukan rute atau jalur terbaik untuk mencapai suatu network. 
Routing dibagi menjadi 2 yaitu static dan dynamic

Protocol routing berdasarkan algoritma dan prosesnya maka protocol routing dibagi menjadi :


1. Distance Vektor 
     Contoh : RIP, RIPv2, RIPng, IGRP, AppleTalK RMP.

2. Link State 
     Contoh : OSPF, OSPFv2, OSPFv3, IS-IS, IS-IS untuk ipv6.

3. Hybrid
     Contoh : EIGRP, EIGRP untuk ipv6.


Kali ini saya akan membahas routing protocol OSPF. Routing OSPF (Open Shortest Path Frist) dikembagkan untuk routing protocol RIP (Routing Information Protocol). OSPF dapat melakukan konvergensi secara cepat dan menentukan path terbaik berdasarkan perhitungan cost terendah. 

Konsepnya seperti gambar di atas 
Contoh : Jika kita ingin bertkomunikasi dari Router0 ke Router2 menggunakan routing protocol OSPF kita tidak menggunakan jalur atas (interface serial) tetapi menggunakan jalur bawah, mengapa demikian ? karena protocol ospf menggunakan perhitungan cost. dan memiliki rumus :

COST = 100 Mbps : Bandwidth 

Semakin cepat link-nya maka akan semakin rendah nilai cost pada link tersebut.
Rumus diatas dapat digunakan untuk berbagai tipe interface card yang speed-nya diatas 100mbps. 
Perlu diingat bahwa bandwidth sangat bergantung pada jenis interface card yang digunakan.

Kembali ke gambar, jika kita hitung cost dari interface serial dan fastethernet akan bernilai :

JALUR ATAS (SERIAL)
cost R0-R1 = 100 mbps : 10 mbps = 10 
cost R1-R2 = 100 mbps : 10 mbps = 10 
Jadi hasil cost-nya = 20

JALUR BAWAH (Fastethernet)
cost R0-R3 = 100 mbps : 100 mbps = 1
cost R3-R4 = 100 mbps : 100 mbps = 1
cost R4-R2 = 100 mbps : 100 mbps = 1
Jadi hasil costnya = 3

Nah OSPF akan memilih jalur dengan cost tercepat (terendah), jadi saat Router0 ingin berkomunikasi dengan Router2 maka jalur terbaiknya menggunakan jalur bawah (Fastethernet).

OSPF AREA 

OSPF mengharuskan kita untuk memecah network menjadi beberapa logical area. Network OSPF harus memiliki sebuah area khusus yang disebut area backbone atau area 0. Sedangkan area yang lainnya harus terkoneksi dengan area 0. Jadi semua traffic dari area lain akan melalui area 0, maka dari itu area 0 harus memiliki kecepatan bandwidth yang cukup besar untuk melayani traffic dari area yang lain.

Mengapa network OSPF terbagi menjadi beberapa area ?
karena untuk menjaga performa Router, dan juga untuk keamanan (security) jaringan.

Router yang terhubung dengan area 0 dan area lain disebut sebagai ABR (Area Border Router).
Router-router yang berada di dalam masing-masing area disebut internal router. 

OSPF Packet Message
Ada 5 jenis paket yang digunakan OSPF untuk berkomunikasi dengan router lainnya. Paket-paket tersebut diencapsulasi oleh internet protocol 89. Kelima paket tersebut yaitu :
  • Hello
  • Database Description (DBD)
  • Link State Request (LSR)
  • Link State Update (LSU)
  • Link State Acknowlegment (LS ACK)
Konfigurasi Routing OSPF

1. Buat topology seperti gambar berikut :
Nah kali ini saya akan menggkonfigurasi dengan urutan OSI Layer

2. Aktifkan interface pada masing masing router. (agar semua port pysical menyala) 
R1
Router>enable
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R1
R1(config)#interface range fa0/0-1
R1(config-if-range)#no shutdown

R2
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname R2
R2(config)#interface range fa0/0-1
R2(config-if-range)#no shutdown

R3
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname R3
R3(config)#interface range fa0/0-1
R3(config-if-range)#no shutdown


Selanjutnya karena kita tidak menggunakan layer data link (switch) maka langsung ke layer network.

3. Setting IP di masing-masing router.
R1
R1(config)#interface fa0/0
R1(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.252
R1(config-if)#exit
R1(config)#interface fa0/1
R1(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
R1(config-if)#exit

R2
R2(config)#interface fa0/0
R2(config-if)#ip addr
R2(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.252
R2(config-if)#exit
R2(config)#interface fa0/1
R2(config-if)#ip address 20.20.20.1 255.255.255.252
R2(config-if)#exit

R3
R3(config)#interface fa0/0
R3(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
R3(config-if)#exit
R3(config)#interface fa0/1
R3(config-if)#ip address 20.20.20.2 255.255.255.252
R3(config-if)#exit

4. Setting routing OSPF dimasing masing router dengan process id=1.
Oiya sebelumnya kalian harus tau dahulu ya, apa itu wildcard.
R1
R1(config)#router ospf 1
R1(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 0
R1(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 0
R1(config-router)#exit
R1(config)#

R2
R2(config)#router ospf 1
R2(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 0
R2(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.3 area 1
R2(config-router)#exit

R3
R3(config)#router ospf 1
R3(config-router)#network 192.168.20.0 0.0.0.255 area 1
R3(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.3 area 1
R3(config-router)#exit

Catatan :
Proses ID pada sebuah routing ospf cisco, boleh berbeda.

Beri IP pada PC0 dan PC2:
PC0
 


PC2

Setelah itu cek di masing-masing router. Apakah sudah berhasil atau belum.
Dengan cara mengetikan perintah R1#show ip route ospf. Jika berhasil maka akan keluar seperti ini :


Kemudian kita test ping dari PC0 ke PC2.
Ping PC0-PC2.

Ping PC2-PC0.


Sekian tutorial routing ospf dari saya kurang lebihnya mohon maaf. 
Jika ada yang belum jelas bisa komen dibawah.
Terimakasih.

1 Response to "Cara Konfigurasi Routing OSPF di Cisco Packet Tracer"

Pesan Untuk Komentator

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel